Kerak Bumi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi
Kerak Bumi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi – Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas mengenai Dasar-Dasar Ilmu Geologi, maka pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kerak Bumi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi.
Kerak bumi (earthcrust) merupakan
padatan yang relatif dingin, rapuh, dan kaku (rigid) dengan BJ lebih
rendah sehingga seolah-olah mengapung di atas mantel. Ini adalah bagian
yang berada di permukaan bumi sampai kedalaman 100 km.
Karena adanya perbedaan panas yang
sangat tinggi antara bagian bumi yang tengah dengan bagian bumi yang
lebih luar, maka akan terjadi perbedaan tekanan dimana tekanan pada
bagian dalam lebih besar, sehingga pergerakan magma akan menghasilkan
aliran konveksi di dalam mantel. Lelehan magma yang lebih panas akan
bergerak ke atas dan lelehan magma yang lebih dingin tenggelam (seperti
gerakan air panas dan air dingin pada waktu kita menjerang air di atas
kompor, Gambar 3).
Gambar 3. Sketsa aliran panas pada pemanasan air di atas kompor,
dan sketsa aliran konveksi magma.
Akibat aliran konveksi lelehan magma
tersebut lapisan kerak bumi yang padat dan relatif rapuh yang ada di
atasnya (mengapung) ikut bergerak sesuai dengan gerakan lelehan magma.
Pada suatu tempat tertentu lapisan kerak bumi akan retak dan bergerak
saling menjauh, dan rekahan yang ditinggalkannya akan segera terisi oleh
lelehan magma yang kemudian juga akan membeku (disebut sebagai daerah
regangan dimana lempengan kerak bumi yang saling berdekatan menjauh),
contohnya pada laut yang dalam di tengah samudera (Atlantik, Pasifik,
dll).
Pada bagian bumi lain akan terjadi
tumbukan antara lempeng-lempeng yang saling mendekat sehingga akan
terjadi penunjaman dari salah satu lempeng tersebut. Lempeng yang lebih
tipis (lempeng samudera) akan menunjam di bawah lempeng benua yang
relatif lebih tebal, dan sering disebut sebagai sebagai zona subduksi
(subduction zone). Pada bagian yang menunjam akan meleleh menjadi magma
dan bagian dari lempeng yang lain akan mengalami perlipatan,
pengangkatan, dan pensesaran (Gambar 4).
Dengan adanya retakan/bukaan akibat
terbentuknya sesar-sesar tersebut maka pada bagian-bagian tertentu pada
zona tersebut kadang-kadang diterobos oleh lelehan batuan panas dari
mantel (magma) dan membentuk kantong-kantong lelehan batuan panas yang
disebut sebagai dapur magma (magma chamber).
Gambar 4. Sketsa terbentuknya zona subduksi
Kalau penerobosan tersebut berlangsung
sampai mencapai permukaan bumi, maka terjadilah pembentukan deretan
gunung berapi. Magma yang keluar akan menghasilkan material hasil
letusan gunung api, yang berupa tufa, lahar, maupun menghasilkan aliran
lava panas yang akan membentuk batuan lava di permukaan. Magma yang
tidak mencapai permukaan akan membeku di dalam bumi membentuk
bermacam-macam jenis batuan beku.
Itulah sekilas mengenai Kerak Bumi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi, mudah-mudahan miner dan geologist bisa memahami dan mengembangkan sendiri mengenai Kerak Bumi Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi, Pembahasan selanjutnya adalah mengenai Pembentukan Batuan Dalam Dasar-Dasar Ilmu Geologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar